Minggu, 30 September 2018

KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL (KF)





Merupakan konsep dasar normalisasi yang menjelaskan hubungan
antar atribut, atau lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang
menentukan nilai atribut lainnya. Fungsinya menjadi acuan dekomposisi data
ke dalam bentuk yang lebih efisien.
Macamnya:
1. Dependensi fungsional
2. Dependensi fungsional penuh
3. Dependensi total
4. Dependensi Transitif

1. Dependensi fungsional
Ketergantungan Fungsional (functional dependency) sering disingkat dengan KF. Kata dependency sendiri berarti bergantung, ya memang ketergantungan itu yang akan kita bahas.
Functional dependency (ketergantungan fungsional) menggambarkan hubungan kaitan antara atribut-atribut dalam relasi, dikatakan fungsional dependent karena nilai dari suatu atribut digunakan oleh atribut yang lain. Simbol untuk menyatakan functional dependent adalah ⇒ dibaca secara fungsional menentukan.
Contoh : A ⇒ B (A secara fungsional menentukan B)
Artinya bahwa A secara fungsional menentukan B atau B bergantung pada A
1
Contoh :
2.png
Ketergantungan fungsional dari tabel Nilai di atas adalah :
NIM ⇒ NamaMhs
NIM menentukan Nama Mahasiswa karena NIM yang sama menunjukkan nama Mahasiswa yang
sama.
{Matakuliah,NIM} ⇒NilaiHuruf
Kenapa harus Matakuliah dan NIM kok tidak NIM saja atau Matakuliah saja. Karena kalau hanya NIM saja satu NIM dapat memiliki 2 nilai, Jika Matakuliah saja juga terdapat banyak nilai, oleh karena itu kita menggunakan Matakuliah dan NIM untuk menentukan Nilai Huruf.
MACAM-MACAM FUNCTIONAL DEPENDENCY
1. Full functional dependency
2. Partially dependency
3. Transitive dependency
FULL DEPENDENCY
Ketergantungan penuh. Full dependency menunjukkan atribut A dan B dalam satu relasi, dimana B bergantung penuh terhadap A, maksudnya penuh disini adalah B hanya ditentukan oleh A dan hanya A saja yang menentukan B bukan subset dari A seperti contoh sebelumnya.
Contoh :
3
Dikatakan full dependency kalau hanya A yang menentukan B dalam hal ini adalah NIM ⇒ idRuang. Jika Nama dan NIM yang menentukan idRuang maka hal ini tidak dapat dikatakan sebagai full dependency.
PARTIALLY DEPENDENCY
Ketergantungan parsial atau sebagian. Partionally dependency ini memiliki 2 atribut dari A untuk menentukan B, namun untuk menentukan B tidak harus 2 atribut artinya jika salah satu atribut A yang menentukan B dapat dihilangkan namun tidak merubah arti relasi dan masih tetap berelasi ketergantungan.
Contoh :
4
Ketergantungan sebagian {NIM, Nama} ⇒ idRuang dimana jika Nama dihilangkan maka
ketergantungan tetap ada.
TRANSITIVE DEPENDENCY
Transitive dependency biasanya terjadi pada tabel hasil relasi, atau kondisi dimana terdapat tiga atribut A,B,C. Kondisinya adalah A ⇒ B dan B ⇒ C. Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.
Contoh :
5
NIP ⇒ {Nama, Jabatan, Gaji, kdCabang, almCabang}
kdCabang ⇒ almCabang
NIP menentukan semua atribut dan atribut almCabang ditentukan oleh NIP namun melalui
kdCabang.

Sumber : https://pujirahayu2004l.wordpress.com/2016/01/06/ketergantungan-fungsional-kf/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nilia UJIKOM Internal 20189/2020

Mapel : PBO dan Basisdata Kelas : XII RPL 1 Mapel : PBO dan Basisdata Kelas : XII RPL 2 - Sandar Kelulusan min 72 Catatan : ...